Rabu, 13 Februari 2013

Emesis Gravidarum


Mual – Muntah pada Kehamilan (Emesis Gravidarum)

Sekitar 50% wanita mengalami mual - muntah pada awal kehamilannya, dan 25% lainnya hanya mengalami mual saja. Emesis gravidarum lebih dikenal dengan “morning sickness”. Istilah ini sebenarnya kurang tepat karena mual - muntah yang dialami sering berlangsung sepanjang hari. Keadaan ini dapat mengganggu pekerjaan dan bahkan mempengaruhi hubungan keluarga pada 35% wanita.
Pada emesis gravidarum yang berat dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. Penderita hiperemesis gravidarum harus dirawat di rumah sakit.
Gejala hiperemesis gravidarum :
  1. muntah terus menerus
  2. dehidrasi
  3. penurunan berat badan > 5%
  4. ketonuria
  5. hipokalemia
Meskipun penyebab emesis gravidarum ini tidak jelas, pengamatan pada keadaan hamil anggur di mana tidak terdapat janin, mual – muntah tetap dapat dialami. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebab mual – muntah bukan berasal dari janin melainkan dari plasenta. Biasanya mual – muntah pertama kali dirasakan 4 minggu setelah menstruasi terakhir dan mencapai puncaknya pada kehamilan 9 minggu.
Emesis gravidarum berhubungan dengan kadar hCG (human chorionic gonadotropin). Secara teori, hCG menstimulasi produksi estrogen dari ovarium; estrogen diketahui dapat meningkatkan mual – muntah. Oleh karena itu, wanita pada kehamilan kembar dan wanita dengan hamil anggur yang memiliki kadar hCG lebih tinggi mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami emesis gravidarum. Teori lain juga mengemukakan mengenai defisiensi vitamin B karena pemberian vitamin B dapat mengurangi insiden mual – muntah.
Wanita yang mengalami emesis gravidarum disarankan untuk menghindari makanan dan bau yang dapat memicu muntah seperti makanan berminyak atau pedas. Selain itu, sebaiknya makan dalam porsi kecil dan sering, sediakan crackers di samping tempat tidur untuk mencegah perut kosong pada pagi hari. Bila perlu tambahkan antiemetik.
Beberapa antiemetik dengan FDA (Food and Drug AdministrationPregnancy Safety Index :
  1. Pyridoxine (vitamin B6) ----- kategori FDA : A
Vitamin B6 atau kombinasi vitamin B6 dengan antihistamin direkomendasikan sebagai terapi lini pertama.Penelitian sudah menunjukkan vitamin B6 efektif untuk mengatasi emesis gravidarum.
  1. Diphenhydramine (antihistamin) ----- kategori FDA : B
  2. Dimenhydrinate (antihistamin) ----- kategori FDA : B
  3. Metoclopramide ----- kategori FDA : B
  4. Ondansetron ----- kategori FDA : B
  5. dll
Pemberian antiemetik disesuaikan dengan keadaan klinis penderita. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemilihan antiemetik yang tepat!
Sumber : The New England Journal of Medicine, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar